EMULSI Emulsi adalah campuran antara partikel-partikel suatu zat cair (fase terdispersi) dengan zat cair lainnya (fase pendispersi). Emulsi tersusun atas tiga komponen utama, yaitu: Fase terdispersi, fase pendispersi, dan emulgator, atau Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk
Mahasiswa/Alumni Institut Pertanian Bogor03 Februari 2022 0209Halo Made, jawabannya D yaa. Koloid adalah campuran heterogen yang sukar berdifusi. Sistem koloid tersusun dari zat terdispersi dan medium pendispersi. Sistem koloid merupakan campuran heterogen yang stabil dan memiliki ukuran partikel zat terdispersi dari 1 hingga 100 nm. Salah satu jenis koloid adalah emulsi. Emulsi adalah sistem koloid dimana zat terdispersi dan medium pendispersinya keduanya berfase cair cair dalam cair. Contoh dari emulsi adalah susu, santan, mayonaise, dan krim wajah. Semoga bisa dipahami yaa Sebaliknya fase terdispersi yang dicampurkan akan dengan spontan membentuk lapisan terpisah. Sifat ini dapat dimanfaatkan untuk menentukan jenis emulsi. Emulsi Padat atau Gel Gel adalah emulsi dalam medium pendispersi zat padat, dapat juga dianggap sebagai hasil bentukkan dari penggumpalan sebagian sol cair.
Jawaban yang benar adalah E. Koloid adalah campuran antara dua zat yang memiliki perbedaan fase dengan partikel terdispersinya terlarut tersebar merata di dalam fase pendispersi pelarut. Berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya terdapat 8 sistem koloid. Salah satunya adalah emulsi. Emulsi adalah sistem koloid dengan fase terdispersinya zat cair dan medium pendispersinya juga zat cair. Contoh emulsi dalam kehidupan sehari-hari yaitu susu, santan, mayones, dll. Jadi, fase terdispersi dan medium pendispersinya emulsi adalah cair - cair.
\n \n\n \nuntuk mendapatkan emulsi zat terdispersi dan medium pendispersinya adalah
BABII ISI 1. DEFINISI EMULSI Emulsi merupakan jenis koloid dengan fase terdispersinya berupa fase cair dengan medium pendispersinya bisa berupa zat padat, cair, ataupun gas. Emulsi merupakan sediaan yang mengandung dua zat yang tidak dapat bercampur, biasanya terdiri dari minyak dan air, dimana cairan yang satu terdispersi menjadi butir-butir kecil dalam cairan yang lain.

IYHaloo kak Ryan! Jawaban yang benar untuk pertanyaan tersebut adalah E. Yuk simak pembahasannya berikut! Pada sistem koloid, kita mengenal adanya fase terdispersi dan medium pendispersi yang menyebabkan adanya 8 sistem koloid. Seperti pada soal, terdapat salah satu sistem koloid emulsi yang memiliki fase terdispersi dan medium pendispersi berupa zat cair. Contoh dari emulsi yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari adalah akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!

Peristiwabercampurnya dua zat tersebut dinamakan sistem dispersi. Zat A disebut sistem terdispersi, sedangkan zat B sebagai dispergen ( medium pendispersi) Foto: Thought.Co. Berdasarkan dari besarnya ukuran partikel zat terdispersi (zat terlarut) maka sistem dispersi dapat dibedakan menjadi 3 macam , yaitu : Dispersi Halus ( larutan sejati )
Di antara materi pembelajaran di kurikulum Kimia Kelas XI SMA dan Madrasah Aliyah, terdapat satu pembahasan yang menjelaskan mengenai emulsi. Mengutip laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, emulsi bermakna suatu sistem dispersi, di mana salah satu fase terdispersi dalam fase lainnya dengan adanya suatu zat pengemulsi. Dispersi berarti suatu sistem di mana partikel terdistribusi dari satu buah bahan lalu kemudian tersebar dalam sebuah fase berkelanjutan dari bahan lain. Dua fase tersebut mungkin berada dalam fase materi yang sama atau fase materi yang berbeda. Secara tipe emulsi terbagi atas dua hal, yang terdiri atas emulsi sederhana atau emulsi ganda. Emulsi sederhana dapat berbentuk emulsi air dalam minyak A/M atau emulsi minyak dalam air M/A. Emulsi ganda dapat berbentuk emulsi air dalam minyak dalam air A/M/A atau emulsi minyak dalam air dalam minyak M/A/M. Tipe emulsi akan mempengaruhi sifat-sifat fisik emulsi. Tipe emulsi yang berbeda juga dapat menghasilkan pelepasan zat yang berbeda. Oleh karenanya, dalam kontrol kualitas suatu emulsi, determinasi tipe emulsi merupakan hal mendasar yang perlu dilakukan. Selain makna seperti yang telah ditulis di atas emulsi juga memiliki korelasi dengan dispersi. Hal itu disebabkan fase terdisper pada emulsi terdiri dari bulatan-bulatan kecil zat cair yang terdistribusi ke seluruh pembawa yang tidak bercampur. Dalam batasan emulsi, fase terdispersi dianggap sebagai fase dalam dan medium dispersi sebagai fase luar atau fase kontinu. Umumnya untuk membuat suatu emulsi yang stabil, perlu fase ketiga atau bagian ketiga dari emulsi yakni zat pengelmulsi emulsifying agent. Pembagian Tipe Emulsi Tipe Emulsi yang pertama omo atau sebagai “minyak dalam air” atau “air dalam minyak” dari emulsi. Jenis emulsi tergantung pada sifat-sifat fase terdispersi dan fase kontinu. Jika fasa minyak didispersikan dalam fasa berair kontinu, maka emulsi dikenal sebagai “minyak dalam air”. Jika fase air adalah fase terdispersi dan fase minyak adalah fase kontinu, maka dikenal sebagai “air dalam minyak”. Lalu dari penjelasan tersebut timbul pertanyaan, apakah emulsi minyak dan air berubah menjadi emulsi “air dalam minyak” atau emulsi “minyak dalam air”? Hal itu tergantung pada fraksi volume kedua fase dan jenis pengemulsi yang digunakan untuk mengemulsi mereka. Pembagian Sifat Emulsi Selain tipe yang disebut sebagai omo atau minyak dalam air, emulsi juga memiliki sifat khas sebagai berikut Partikel-partikel emulsi tak terhindarkan membentuk struktur tak omogeny yang dinamis dalam skala kecil. Emulsi adalah sistem yang sangat tidak stabil dan memerlukan zat pengemulsi atau pengemulsi, kejadian ini biasanya merupakan zat aktif permukaan yang juga dikenal sebagai “surfaktan”. Emulsi dibuat dengan pencampuran kontinu atau agitasi dari dua fase Ketika disimpan untuk jangka waktu yang lebih lama atau dalam kasus tidak adanya zat pengemulsi, fase dalam emulsi cenderung terpisah, menghasilkan “retak emulsi” atau “fase inversi”. Proses Pembentukan Emulsi Dalam pembentukan emulsi, tegangan permukaan diturunkan terlebih dahulu dengan menambahkan surfaktan jenis emulgator. Jenis ini akan teradsorpsi ke dalam tetes cairan dan memecah tetes cairan tersebut menjadi tetesan yang lebih kecil. Kemudian emulgator akan membentuk sebuah lapisan pelindung pada tiap-tiap tetes cairan untuk mencegah terjadinya koalesens,dengan cara bagian hidrofilik akan mengarah ke air dan bagian lipofilik akan mengarah ke minyak. Selanjutnya untuk mencegah antara tetes dispersi yang satu dengan yang lainnya berdekatan saling melekat, dibutuhkan adanya suatu potensial zeta yang dapat menimbulkan lapisan listrik ganda. Dengan begitu, terjadi gaya tolak menolak antar tetes terdispersi. Supaya terbentuk suatu misell, dibutuhkan sejumlah surfaktan untuk mencapai CMCCritical Micelle Concentration. Sehingga dapat menghasilkan suatu emulsi yang lebih stabil. Penggunaan emulgator ganda akan menghasilkan emulsi yang lebih stabil, karena dapat menghasilkan lapisan pelindung ganda pada permukaan tetesan. Aneka Ragam Kerusakan Emulasi Creaming Merupakan merupakan suatu bentuk kerusakan emulsi secara ini pasti terjadi pada zat terdispersi yang memiliki bobot jenis yanglebih besar dibandingkan dengan zat pendispersinya. Kerusakan ini bersifat reversibel dan dapat diatasi dengan melakukan pengocokan. Flokulasi Kerusakan ini terjadi akibat lemahnya gaya tolak menolak potensialzeta antara tetes-tetes terdispersi, sehingga mengakibatkan tetes terdispersi tersebut saling berdekatan. Hal ini dapat diatasi juga dengan pengocokan. Untuk mencegah terjadinya pelekatan yang kuat, maka ditambahkan koloid pelindung musilago untuk melindungi permukaan tetes terdispersi tersebut agar akan mudah terlepas saat dikocok. Oswald Ripening Merupakan suatu jalan untuk menuju ke sebuah koalesenspenggabungan tetes terdispersi. Koalesens Merupakan suatu bentuk kerusakan yang diakibatkan oleh kurangnyasurfaktan yang digunakan, sehingga lapisan pelindung pada permukaantetesan lemah. Jadi tetesan tersebut akan berfusi bergabung membentuk suatu tetesan yang berdiameter lebih besar. Kerusakan ini bersifat irreversibel dan akan menyebabkan terjadinya pemisahan fase cracking. Inversi fase Kerusakan ini terjadi karena volume fase terdispersi hampir sama jumlahnya dengan fase pendispersi sehingga terjadi perubahan tipe dari o/w menjadi w/o, atau sebaliknya. Demikianlah penjelasan mengenai materi kimia emulsi yang rekat dengan sejumlah bahan obat-obatan dan cukup lazim menjadi pembahasan bagi siswa atau mahasiswa dengan bidang jurusan farmasi.
PengenceranDengan menambahkan sejumlah medium pendispersinya, emulsi dapat diencerkan. Sebaliknya, fase terdispersi yang dicampurkan akan dengan spontan membentuk lapisan terpisah. Sifat ini dapat dimanfaatkan untuk menentukan jenis emulsi. 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas emulsi, adalah: 1.
FoodWritten by MasterClassLast updated Aug 10, 2021 • 5 min readOil and water don’t mix—except when they do in salad dressing, hollandaise, vinaigrette, and dozens of other emulsified sauces. So what exactly is emulsification, and how does the process happen in the kitchen?
Suspensiadalah bentuk campuran heterogen kasar yang terjadi antara fase terdispersi dalam medium pendispersi. Jenis campuran ini memiliki zat terdispersi berupa padatan dan medium pendispersi berupa cairan. Oleh karena itu, suspensi dibedakan menjadi zat terdispersi dan medium pendispersi yang mudah dibedakan komposisinya dalam campuran.
Pengertian Emulsi Emulsi adalah sistem koloid yang fase pendispersinya berupa zat cair dan medium pendispersinya berupa zat cair. Bila medium pendispersi berupa zat padat dikenal dengan emulsi padat. Contoh emulsi padat adalah mentega dan keju Dogra, 1998.Jenis-jenis emulsi1. Emulsi temporer Terjadi ketika misalnya air dan minyak dikocok bersama-sama kemudian terbentuk butiran lemak dan akan terbentuk Emulsi permanen Bahan atau senyawa yang dapat membentuk tin film di sekeliling butiran yang terdispersi sehingga mencegah bersatunya butiran-butiran tersebut. 3. EmulsifierSenyawa yang mempunyai aktivitas permukaan sehingga dapat menurunkan tegangan permukaanKomponen penyusun emulsi1. Komponen dasar Komponen yang harus ada untuk membentuk suatu emulsi. A. Fase pendispersi Zat cair yang akan terbagi menjadi butiran butiran kecil kedalam zat cair lainB. Fase terdispersiZat cair yang berfungsi sebagai bahan dasar pendukung terbentuknya emulsiC. Emulator Senyawa atau zat yang dapat menyatukan fase terdispersi dan fase pendispersi . 111 3 85 314 221 424 77 394

untuk mendapatkan emulsi zat terdispersi dan medium pendispersinya adalah